SULIT tidur atau insomnia rupanya bukan hanya masalah orang dewasa, tetapi juga masalah buat anak-anak. Meski masalah kesulitan tidur pada anak akhirnya menjadi masalah besar juga bagi orang tuanya. Bayangkan saja betapa jengkelnya seorang ibu yang juga wanita karir, mesti mengurangi jatah istirahatnya karena anaknya tidak juga kunjung tidur.
Ketika tidur, ada 3 strategi yang digunakan akan untuk menyusahkan orang tuanya. (yang nulis ini masih anak-anak, hehe ….) Yang paling menyusahkan adalah jika si anak menangis tengah malam, sulit sekali ditenangkan, kemudian setelah tertidur sebentar dia bangun dan menangis lagi. Atau juga anak yang mau ditidurkan tetapi beberapa jam kemudian pindah diam-diam ke kamar tidur orang tuanya.
Sebelum memutuskan untuk jengkel, ada baiknya orang tua menyadari penuh bahwa anak-anak terbangun pada malam hari bisa karena beberapa faktor. Seperti karena mereka sakit, tumbuh giginya, merasa takut, atau ketika kehidupannya terganggu. Pada saat inilah anak-anak membutuhkan hiburan. Bila anak dihibur, diberi makan dan dibuat sibuk, kemungkinannya adalah mereka akan bangun secara teratur. Normal bagi anak-anak terbangun “sebentar,” menendang-nendang, mengeluh, dan membuat suara gaduh.
Nah, jika anak anda sedang mengalami sulit tidur, apa yang bisa anda lakukan?
Anak-anak harus didorong untuk bersikap seperti orang dewasa dan belajar untuk membuat dirinya kembali tidur. Dengan satu kesadaran bahwa mereka memang masih anak-anak. Begini cara sederhananya untuk menghadapi anak yang sulit tidur,
- 1. Jika anak bangun jam 3 pagi, mulanya mereka menangis lembut kemudian segera menjadi tangisan yang bising. Biarkan mereka menangis 5 sampai 10 menit.
- 2. Pergilah ke kamar anak, Gendong, buai dan hibur mereka.
- 3. Sesekali anda bisa menepuknya sambil berbaring.
- 4. Ketika tangisan keras berubah menjadi isakan, ini adalah sinyal bagi anda untuk meletakkan mereka di tempat tidur dan pergi meninggalkannya.
- 5. Mereka akan terkejut ketika anda pergi. Mereka akan menangis lagi. Maka tinggalkan mereka untuk menangis 2 menit lebih lama daripada periode sebelumnya (10+2 menit, 2+2 menit, 1+2 menit).
- 6. Masuk, gendong, buai, ajak bicara, serta hibur. Pada saat tangisan bisa dikendalikan, tidurkan dan segera keluar. Sekali lagi tambahkanlah periode menangis sampai 2 menit. Lalu hibur, tambah periode menangisnya lagi, hibur, lalu tambah periode menangisnya lagi, dan seterusnya.
- 7. Bersikaplah TEGAS, teruskan selama diperlukan. Teknik sama sekali tidak berguna jika anda tidak siap melakukannya.
- 8. Setelah mereka tertidur, anda kembali tidur. Jika mereka bangun sekali lagi, maka tegaslah. Lakukan hal yang sama keesokan malamnya, malam selanjutnya, dan seterusnya.
- 9. Jika tidak berhasil juga, dan anda sudah sampai pada batas kesabaran, jangan menyerah. Gabungkan tekniknya dengan obat penenang dosis rendah untuk beberapa malam.
- 10. Setelah setengah jam teknik mengendalikan tangisan tidak berhasil, berikan obat penenang. Obat ini butuh waktu setengah jam untuk bereaksi, dan dalam periode ini terus lakukan teknik tadi dengan pasti. Dengan obat penenang, anda bisa tidur setelah satu jam dan si anak masih mendengar pesan yang sangat tegas dan konsisten sebelum akhirnya tertidur. Obat penenang harus digunakan dalam JANGKA PENDEK.
Sebagian besar anak akan bermain ketika waktunya tidur. Mereka sepertinya dirancang dengan jam tidur yang bertolak belakang dengan yang ditetapkan orang tua. Beberapa anak kelihatan sudah lelah, tetapi tetap menolak untuk tidur, sementara yang lain membuat kesal orangtuanya dengan keluar masuk ruangan.
Kebanyakan masalah jam tidur hanyalah kebiasaan buruk yang bisa dihindari dengan rutinitas dan aturan yang ditetapkan oleh orang tua dengan lembut namun tegas. Berikut beberapa saaran untuk melakukan hal ini:
- 1. Lakukan pendekatan yang lembut.
- 2. Cobalah ikuti rutinitas yang teratur dalam menyuruhnya tidur, lalu tidurka mereka pada jam tidur yang tetap. Bila ada masalah, jam tidur yang lebih malam bisa diperkenalkan untuk sementara waktu. Jika hal ini berjalan baik, akan lebih mudah melanjutkannya beberapa menit setiap malam sampai level yang dapat diterim tercapai.
- 3. Tenangkan mereka. Jangan berkelahi, memaksa, berlari, atau memainkan permainan yang seru di kamar mereka pada ssat jam tidur.
- 4. Tinggalkan dengan tegas. Ketika waktu tidur tiba, ucapkan selamat tidur dan tinggalkan dengan tegas. Jangan dengarkan permintaan yang hanya menunda waktu tidur.
- 5. Jika mereka keluar dan muncul lagi, anda harus tegas. Jangan merasa bersalah telah bersikap keras. Lagipula anda telah memberikan perhatian kepada mereka.
“Ibu saya selalu menyuruh saya tidur ketika saya belum mengantuk, dan menyuruh saya bangun ketika saya masih pingin tidur”