Langsung ke konten utama

Efek Minum Parasetamol Pada Ibu Hamil Dapat Membuat Anak Beresiko Menjadi Hiperaktif

Parasetamol yang digunakan selama masa kehamilan dapat meningkatkan resiko anak yang dikandung akan mengalami ADHD atau hiperaktivitas di kemudian hari, demikian hasil yang diperoleh dari sebuah penelitian mengenai hubungan Parasetamol dan hiperaktivitas anak yang dilakukan di New Zealand baru-baru ini.

Apa itu ADHD?

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Masyarakat umum biasa menyebutnya sebagai masalah anak yang kesulitan berkonsentrasi dan cenderung hiperaktif. Meski sebenarnya berbeda jauh dengan autisme, namun beberapa kalangan cenderung menganggapnya sama.

Universitas Auckland baru-baru ini merujuk pada sebuah penelitian di Denmark mengenai hubungan obat pereda rasa sakit dengan behavioural disorders. Penelitian tersebut menganalisis data dari 871 bayi dari Eropa.

Para peneliti tersebut menganalisis penggunaan obat-obatan yang dikenal umum sebagai pereda rasa sakit seperti parasetamol, aspirin, antacids, dan juga beberapa antibiotik pada ibu hamil.

ADHD

Mereka kemudian mengukur beberapa tingkatan masalah perilaku dan gejala-gejala ADHS pada anak-anak usia 7 sampai 11 tahun.

Hampir separuh dari ibu-ibu yang menggunakan parasetamol selama masa kehamilan berada dalam posisi lebih beresiko mengalami masalah perilaku dan ADHD. Sementara obat-obatan yang lain tidak memberi efek yang signifikan terhadap perilaku anak.

Studi ini juga menemukan bahwa paracetamol tetap memberi efek buruk meskipun dikonsumsi dalam takaran yang minim (dilihat dari jumlah minggu di mana paracetamol dikonsumsi, demikian uar Dr. John Thompson, ketua dari tim peneliti tadi.

Namun demikian, penelitian ini tidak mempunyai data yang membuktikan bahwa gejala ADHD tersebut akan berlanjut ketika anak beranjak remaja, jika orang tua juga mengalami ADHD, dosis penggunaan paracetamol, dan pada trimester mana sang ibu mengonsumsi Paracetamol.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih valid dari penemuan awal ini. Sehingga pada ujungnya nanti, kita mendapat kesimpulan yang lebih pasti mengenai resiko, konsekuensi penggunaan obat pereda rasa sakit selama masa kehamilan.

Namun, faktanya sekarang, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau masalah kesulitan berkonsentrasi dan hiperaktivitas terjadi pada 5 sampai 10 % anak usia sekolah di New Zealand, menjadikannya sebagai masalah paling umum pada anak-anak usia tersebut.

sumber: Daily Mail

Postingan populer dari blog ini

GBS - Guillain Barre Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosa, Perawatan, Obat, dan Perawatannya

GBS atau Guillain Barre Syndrome adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam hitungan minggu, bulan atau tahun. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain (baca Gilan) dan Barré (baca Barre), yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. Penyakit ini menjangkiti satu dari 40,000 orang tiap tahunnya. Sifat-sifat GBS: Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa jarang ditemukan pada manula Lebih sering ditemukan pada kaum pria Bukan penyakit turunan tidak dapat menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau tenggorokan. Apa gejala GBS? Guillain Barre Syndrome umumnya bergejala awal: rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau tang...

Asam Lambung / GERD pada Bayi: Cara Menjaga Supaya Bayi Anda Aman

Penyakit asam lambung, yang juga disebut sebagai gastroesofageal refluks , adalah salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada bayi. Bayi dengan masalah asam lambung sering menderita berbagai kondisi, dari tingkat ringan hingga parah, seperti muntah berulang, sakit perut, dan terbangun di malam hari. Pembahasan ini akan lebih mendalam dengan pemahaman tentang aspek fisiologis atau mekanis dari kondisi tersebut.  Tubuh memiliki pita otot dalam struktur melingkar yang disebut sfingter esofagus bagian bawah. Otot ini melepaskan kerongkongan dari lambung.  Ketika makanan masuk ke lambung, itu menutup untuk mencegah asam dan isi lambung naik ke kerongkongan atau memuntahkan. baca juga: Kehamilan dan GERD - Acid Reflux: Bagaimana Mengatasinya? Tetapi dalam kasus beberapa bayi, sfingter esofagus bagian bawah telah tumbuh belum matang. Dengan demikian, makanan yang dicerna sebagian dan asam pencernaan lolos dan kembali ke kerongkongan. Jika kondisi terjadi berulang atau lama, ...

Cara Sederhana Mengatasi Penyakit Asam Lambung - GERD - Acid Reflux

Penyakit Asam Lambung bisa menyerang siapa saja - orang dewasa, anak-anak, dan bahkan bayi tidak dapat lepas dari penderitaannya. Pada dasarnya, Acid Reflux atau sakit maag akut  berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh naiknya asam dari lambung ke tenggorokan. Secara ilmiah, proses tersebut terjadi ketika ada relaksasi yang terjadi pada lower esophageal sphincter (LES), sehingga memungkinkan cairan lambung mengalir kembali ke kerongkongan. baca juga: Gejala Penyakit Asam Lambung (GERD - Acid Reflux Yang Paling Mudah Dikenali Sudah ada berbagai kondisi yang terkait dengan ini. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kecemasan rata-rata orang, kurang olahraga, dan pola makan yang tidak sehat.  Semua ini memiliki efek tunggal dalam tubuh — tubuh meningkatkan produksi asam, sehingga menyebabkan penyakit Asam Refluks. Sudah ada temuan yang menunjukkan bahwa peningkatan produksi asam dalam tubuh juga dapat dikaitkan dengan gangguan ginjal, pencernaan, pernapasan, dan jantun...