Resiko terlalu kurus. | Banyak orang, terutama perempuan, berusaha mati-matian menjaga supaya tubuhnya tetap langsing. Alasannya? Pingin terlihat cantik dan seksi. Meski sebenarnya menjadi cantik dan seksi tidak sama dengan menjadi kurus atau langsing. Ingin tahu mengapa? Ada postingan bagus mengenai hal ini. Baca Seksi Tidak Harus Kurus!!
Mungkin lebih tepat punya berat badan ideal, bukan asal kurus saja. Mempunyai berat badan ideal berarti tidak terlalu gemuk tetapi juga tidak terlalu kurus. Seperti anda tahu, jika terlalu gemuk, kita jadi rentan terhadap berbagai penyakit, semisal diabetes. Namun, terlalu kurus juga banyak risikonya. Sebut saja; mulai dari patah tulang hingga rentan keguguran. Tuh kan…! Sebenarnya apa saja resiko terlalu kurus?
Mau tahu? Kalau anda terlalu kurus, ada beberapa risiko yang harus anda tanggung. Seperti dikutip dari Dailymail.
Inilah resiko jika anda terlalu kurus:
1. Patah tulang
Lemak bisa diibaratkan sebagai bahan bakar dalam pembentukan estrogen, hormon seks perempuan yang berguna untuk menjaga kesehatan tulang. Makin sedikit lemak tubuh, makin sedikit estrogen yang dihasilkan sehingga tulang menjadi rapuh karena massanya sedikit.
2. Arthritis dan gangguan jantung
Penelitian di Mayo Clinic menunjukkan, perempuan yang terlalu kurus 3 kali lebih rentan serangan jantung di usia 42 tahun ke atas. Lemak yang terlalu sedikit di persendian memicu arthritis atau radang sendi, yang merupakan faktor risiko atherosclerosis atau penyumbatan pembuluh darah ke jantung.
3. Keguguran
Menurut penelitian di London School of Hygiene & Tropical Medicine, perempuan yang terlalu kurus memiliki risiko keguguran 72 persen lebih besar pada trimester pertama. Terlalu kurus juga menyebabkan perempuan lebih rentan mengalami morning sickness, yakni mual muntah saat hamil muda.
4. Depresi
Pada pria, terlalu kurus maupun terlalu gemuk sama-sama meningkatkan risiko depresi dan keinginan bunuh diri sebesar 12 persen. Menurut penelitian di American Journal Of Epidemiology, terlalu kurus dan terlalu gemuk mengurangi produksi serotonin yakni hormon untuk menghadirkan perasaan senang.
5. Sakit paru-paru
Penyakit paru-paru kronis seperti asma, bronkitis dan pneumonia lebih banyak menyerang perempuan lanjut usia yang berat badannya di bawah rata-rata. Terlalu kurus menyebabkan tubuh perempuan kekurangan adipokin, sejenis sel yang diproduksi di lemak untuk membantu daya tahan tubuh.
6. Kualitas sperma berkurang
Indeks massa tubuh yang tidak ideal mempengaruhi komposisi hormon dalam tubuh pria. Salah satu akibatnya, produksi sel sperma akan terganggu sehingga sulit membuahi sel telur karena jumlah dan kepekatannya berkurang.
7. Tewas kecelakaan
Tabrakan di jalan bisa menewaskan siapapun tanpa memandang berat badan. Namun pada perempuan, kelebihan lemak bisa menjadi airbag alami sebagai pengaman ekstra ketika terjadi benturan keras pada mobil. Penelitian di Wisconsin Medical College membuktikan, perempuan kurus lebih sering menjadi korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas dibanding perempuan gemuk.
sumber: Detik Health